VIVAT Internasional Indonesia Selenggarakan Pertemuan Tahunan Bersama JPICs, TRUK-F & FPPA di Bali
VIVAT Internasional Indonesia selenggarakan kegiatan pertemuan tahunan bersama para suster dan pastor koordinator JPICs, TRUK-F & FPPA dengan jumlah peserta 17 orang dari masing-masing pengurus dan koordinator. Kegiatan ini dilaksanakan di Palm Beach Hotel Kuta, Denpasar Bali. Pertemuan berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 27-29 Maret 2023.
Kegiatan hari pertama diawali dengan Doa pembuka dan kata sambutan oleh Direktur VIVAT Internasional Indonesia, Sr. Genobeba DC. Amaral, SSpS. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas dan mendalami tentang '' Pendalamam Dokumen Laudato Si' dan Sharing Best Practices tantangan serta Rencana Tindak Lanjut.
Cypriuanus Lilik menjadi narasumber pertama dalam pertemuan ini via zoom, beliau menjelaskan ''Sejarah Laudato Si' di Indonesia dan Dunia antara lain tentang Sejarah Laudato Si' Movement, Visi dan Misi struktur organisasi Gerakan Laudato Si' (LSM, Masyarakat dan Kaum Muda serta bekerjasama dengan gereja)'' jelas beliau.
Selanjutnya P. Eman Embu, SVD sebagai narasumber kedua dan beliau membahas juga tentang ''Materi Bagaimana Membangun Gerakan Laudato Si''. Lalu P. Simon Suban, SVD menanggapi tentang ''Hubungan antar lingkungan hidup dan manusia saling berkaitan, sehingga kita bisa melakukan keduanya sesuai dengan kemampuan ensiklik Laudato Si' yang sudah dikeluarkan sejak lama dan SVD telah melaksanakan tema tentang ''Tangisan Ibu Bumi'', ungkap P. Simon Suban
Pada sesi berikut ada diskusi dan pleno di kelompok untuk membahas tentang ''Bagaimana mengevaluasi keterlibatan dari berbagai pihak terkait tentang Gerakan Laudato Si' serta apa rencana selanjutnya untuk mengambil bagian dalam Gerakan bersama Laudato Si'.
''Kehadiran Laudato Si' memberikan penguatan dan peneguhan serta memfasilitasi untuk membuat ecoenzim kepada kelompok NGO's yang berminat untuk bersama dan memanfaatkan fasilitas ecoenzim yang ada. Mengandalkan kekuatan jaringan serta memiliki kelompok khusus untuk menganalisis setiap masalah dan melobi ke tingkat Nasional. Dan melakukan pengembangan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi dengan membuka koperasi dan mendorong masyarakat untuk menjual hasil produksi pekerjaan mereka'' jelas Sr. Sisilia Andri, SSpS
Pertanyaan lanjutan diskusi kelompok, ''Bagaimana cara mengevaluasi keterlibatan pada setiap (komisi/lembaga) setelah menyimak penjelasan tentang Gerakan Laudato Si' yang berhubungan dengan integritas ekologis, kesadaran/konsistensi, spritualitas ekologis, aksi refleksi, pengorganisasian, EO dan CO.
''Kesadaran pribadi untuk merubah pola hidup/pola perilaku banyak himbauan tetapi masih saja berpikir bahwa hanya tugas para suster yang berkarya di setiap JPIC dan masih merasa sebagai event organizing belum je community development'' ucap P. Lucius Tumanggur, SVD
Sr. Ika, SSpS juga menambahkan, ''Sebagai koordinator JPIC untuk selalu bisa menjalankan fungsi koordinasi dan animasi serta penyadaran sosialisasi kepada komunitas masyarakat, komunitas biara, membuat ecoenzim, membuat kajian-kajian untuk advokasi kebijakan dan pendekatan''.
Hari kedua presentasi laporan kegiatan JPICs, TRUK-F & FPPA pada tahun 2022 oleh P. Agust Duka dan Isabella.
Adapun kesempatan sharing dari beberapa koordinator JPIC.
Sharing dari P. Kris Bidi, SVD tentang misi di Papua, ''Kerjasama JPICs SVD, para suster dalam menanggapi bahawa dsituasi darurat terkait bencana di Papua, perhatian terhadap lingkungan menjelang Perayaan Paskah 2023 kami melaksanakan rekoleksi dengan tema perdobatan ekologi untuk pengiris dewan pleno di Paroki Arso dengan aksi pungut sampah, tanam pohon dipinggir sungai dan mengurangi sampah plastik dengan mebawa botol air minum pada setiap kegiatan yang di Paroki'', jelas P. Kris, SVD
Tambahan Sr. Sisislia Andri, SSpS ''Green farming setiap komunitas menanam sayur organic untuk dijadikan makanan sehat, membawa botol air minum masing-masing dan tas pengganti plastik pada saat berbelanja, dan kami juga menggunakan ecoenzim untuk sabun cuci tangan serta peralatan rumah tangga lainnya, membersihkan lantai untuk menghindari bahan kimia dan yang terakhir pupuk kompos di setiap sekolah sudah siap di jual'', ungkap Sr. Sisilia, SSpS
Kegiatan hari terakhir diawali dengan pembacaan notulen, revisi notulen dan evaluasi rencana tindak lanjut oleh para peserta. (Isabella Da Silva)
Comentários