top of page

VIVAT Indonesia Gelar Workshop Pencegahan dan Penanganan TPPO di Sumba Barat Daya, NTT

VIVAT Indonesia bekerjasama dengan YPK Donders menyelenggarakan ''Workshop Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang dengan tema Berjalan Bersama Menuju Masa Depan Tanpa Bajual Sesama'', pada tanggal 9-11 Maret 2023 di Asrama Dsos, Desa Weelonda Kec. Tambolaka Kab. Sumba Barat Daya-NTT.


Workshop diawali dengan tarian pembuka dan penyambutan bagi para tamu undangan.

Dilanjutkan dengan kata sambutan dari Sr. Genobeba DC. Amaral SSpS, Ketua VIVAT Indonesia dan kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Fransiskus M. Adilalo, Setda Sumba Barat Daya.


Kegiatan ini dihadiri oleh para tamu undangan yaitu, Lettu Yohanes H. Henny (Pasi Intel Kodim 1629 Sumba Barat Daya), Emanuel Kendewela (Camat Kodi), pimpinan dan pengurus YPK Donders, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, OPD terkait, LSM, tamu undangan dan peserta workshop berjumlah 66 orang.

Pada kegiatan ini Direktur Donders P. Mikhael M. Keraf, C.S.c.R selaku moderator yang akan memandu kegiatan ini selama tiga hari kedepan. P. Mikhael juga menambahkan bahwa ''Dengan adanya workshop ini, saya berharap ada hal konkrit untuk kita kerjakan bersama di Sumba Barat Daya. Dengan cita-cita bersama agar Kab. Sumba terbebas dari Perdagangan Orang. Hal yang sama terjadi di Rumah Perlindungan ini dengan prinsip besar yakini Children Helping Children, People Helping People dan Suma Helping Sumba. Cita-cita besar ini diperjuangkan oleh rumah ini, agar banyak anak dan perempuan yang menjadi korban mendapatkan perlindungan dan hak'' ujar beliau.


Adapun narasumber pertama Setda Sumba Barat Daya, Fransiskus M. Adilolo yang membahas tentang ''Kebijakan PEMDA dalam pencegahan dan penanganan perdagangan orang''. dalam penyampaian beliau ''Pemerintah Sumba Barat Daya telah membentuk SATGAS TPPO yang ditempatkan di Pelabuhan, Bandar dan tempat-tempat rawan yang bertujuan agar proses pengawasan dan kontrol terhadap indikasi perdagangan orang di Sumba Barat Daya meningkat. Ini dibuktikan dengan adanya 3.434 orang/Januari 2023. Hal ini menunjukan peningkatan yang signifikan. Alasan mendasar adalah memenuhi kebutuhan rumah tangga, adat istiadat dan membayar hutang''.


P. Agust Duka, SVD Koordinator Zero Human Trafficking Networking sebagai narasumber kedua juga menambahkan, ''Pandangan dan pengaruh budaya, agama, dan relasi sosial yang berkontribusi besar pada perdagangan orang''.

''Perdagangan Orang''. kalimat ini sudah tidak asing lagi di telinga kita. Setiap saat kita mendengar bahwa korban kembali dalam keadaan mati. Dan dalam proses pemulangannya mengalami kendala karena proses keberangkatan yang non procedural, 90% perempuan dan anak yang menjadi korban.


Wakil Dandim 1269 Herard Y. Kenny mengatakan ''Sebagai anggota TNI kami juga telah melakukan tindakan pencegahan perdagangan orang misalnya, empat kali menggagalkan proses pengiriman 22 orang tenaga kerja non prosedural dengan tujuan Batam-Malaysia. Sulit dipercaya bahwa perekrut adalah keluarga sendiri''.


Hadir juga dalam workshop ini seorang penyintas yang memberikan testimoni tentang kisahnya yang pernah menjadi PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang bekerja diluar negeri selama 10 tahun. Selama bekerja menjadi PMI beliau menjalaninya dengan banyak ketidakpahaman oleh karena itu, Ia sering diperlakukan tidak menyenangkan seperti para PMI pada umumnya. Banyak perlakukan yang Ia terima selama bekerja menjadi PMI dan pesan terakhir dari beliau ialah ‘’Saya berharap agar tidak ada lagi korban seperti saya, kita punya tanah dan kebun yang dapat kita kelola. Cukup saya yang menjadi contoj bahwa usia yang sangat muda harus berjuang dengan tanpa bekal pengetahuan apapun.


Penutupan hari terakhir dan ucapan terima kasih dari Sr. Genobeba DC. Amaral, SSpS selaku Ketua VIVAT Indonesia ‘’Saya berharap bahwa semua yang kita diskusikan selama tiga hari ini bisa berjalan dengan baik. Dan untuk kedepannya kita akan melaksanakan FGD (focus group discussion) untuk komunitas Mariginal untuk membahas kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dan strategi kerja kedepannya. Kami VIVAT ada di Jakarta dan Donders ada di Sumba Barat Daya. Yang terakhir saya ucapkan limpah terima kasih’’ ucap Sr. Genobeba DC. Amaral, SSpS

Selanjutnya ucapan terima kasih juga dari Sr. Genoveva Bikan, SSpS ‘’Saya berterima kasih banyak untuk semua yang telah bersama membantu selama kegiatan workshop ini sehingga dapat berjalan dengan baik. Dan kami juga mendapat banyak pengalaman dan orang baik yang kami temui disini’’.

(Isabella Da Silva)

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
No tags yet.
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page